Kampus merupakan sebuah wilayah khusus yang sangat lekat
dengan idealisme dari para mahasiswa penghuninya. Sebagai salah satu titik
pijakan pembentukan karakter seorang mahasiswa, kampus berperan sangat besar
membentuk karakter para calon pemimpin bangsa ini. Mahasiswa yang hidup dan
mempunyai kebebasan untuk beridealisme, akan dengan sangat bebas memilih
idealisme yang sesuai dengan jiwa dan pemikiran mereka. Di dalam kampus inilah mahasiswa
akan menemukan banyak pilihan idealisme.
Melihat pentingnya
peran kampus dalam pembentukan karakter seorang mahasiswa yang notabene adalah
seorang calon pemimpin bangsa, maka sudah selayaknya ada sebuah pengawasan
dalam pemberian kebebasan beridealisme di dalam kampus. Pengawasan tersebut
dapat dilakukan mulai dari para pemimpin di tingkat nasional, maupun para
birokrat yang ada di kampus sendiri. Selain pengawasan dan pembatasan dalam
bentuk peraturan, para birokrat kampus sudah selayaknya melihat secara berkala
setiap fenomena dan peristiwa di dalam kampus.
Idealisme yang tergambarkan di pandangan saya dalam
bentuk suatu organisasi kampus, memiliki berbagai karakter tersendiri. Berbagai kemasan ditawarkan dari
idealisme-idealisme tersebut. Kemasan agama adalah salah satu kemasan yang
sering ditampilkan, dan merupakan hal yang paling efektif dalam penanaman suatu
idealisme dengan mengedepankan kemasan keagamaan..
Selain
kemasan keagamaan yang sebagian hanya membungkus suatu cara berpikir yang tidak
sedalam sebuah idealisme keagamaan, kini muncul pula beberapa isu bahwa para
politikus negara yang tergabung dalam partai politik mulai mencium peluang
memasukkan idealisme mereka ke dalam pemikiran penghuni kampus. Mahasiswa mulai
dimasuki cara berpikir politik negara yang perlahan juga diterapkan daam
kehidupan politik kampus. Mereka perlahan membawa kepentingan politik mereka ke
dalam dunia kampus, yang menimbulkan suatu persaingan politik di dalam kampus.
Sebuah
persaingan sebenarnya suatu sarana yang akan saling meningkatkan kinerja ketika
dilakukan sesuai peraturan. Namun dalam sebuah perjalanan yang saya lihat
selama ini di kampus, persaingan yang ada sudah mengarah pada bentuk politik
kampus. Politik kampus disini saya artikan sebagai usaha untuk menguasai kekuasaan
mahasiswa di dalam kampus. Dan ketika politik negara yang kini dalam kondisi
yang kurang sehat, ikut terbawa ke dalam politik kampus, maka muncul suatu
persaingan politik yang kurang sehat di dalam kampus. Memang tak seekstrim
bobroknya politik negara yang sudah dicemari politik uang, tapi politik
kampuspun perlahan telah pandai memanfaatkan celah dari setiap peraturan yang
ada di kampus untuk kepentingan organisasi ataupun kelompoknyanya.
Ketika
di dalam kampus mahasiswa telah terbiasa berpikir secara politis dan membawa
kepentingan golongan ke dalam kepentingan yang lebih luas, maka seperti itulah
gambaran kehidupan bangsa ini. Tak ubahnya kehidupan bangsa ini yang semakin
tidak karuan dengan begitu banyaknya masalah sosial, politik dan hukum, di
kemudian hari kampuspun akan semakin mencerminkan kehidupan bangsa ini, dengan
segala masalahnya.
Bangkitlah Indonesia!!! Bangkitlah Mahasiswa!!!
karyaku dalam Majalah LPM NOVUM FH UNS edisi 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar